Bursa Asia Kompak Memerah, Terseret Wall Street
Bursa Asia kompak memerah pada awal perdagangan Kamis (20/8). Pukul 08.20 WIB, indeks Nikkei 225 turun 83,54 poin atau 0,36% ke 23.022,26, Taiex turun 44,88 poin atau 0,33% ke 12.730,92, Kospi turun 41,30 poin atau 1,75% ke 2.318,96, ASX 200 turun 5894 poin atau 0,96% ke 6.108,70, Straits Times turun 24,39 poin atau 0,95% ke 2.536,78 dan FTSE Malaysia turun 2,47 poin atau 0,16% ke 1.575,38.
Melorotnya bursa Asia terseret Wall Street yang juga terkoreksi pada akhir perdagangan Rabu (19/8) lantaran Federal Reserve memperingatkan ekonomi Amerika Serikat menghadapi jalur yang sangat tidak pasti dalam pemulihan ekonomi akibat virus corona.
Sebelumnya, sentimen pasar bullish hingga komentar Fed, dengan S&P 500 dan Nasdaq mencapai tertinggi sepanjang masa sebagian besar didorong oleh Apple Inc.
"Itu adalah hari yang baik bagi bank, Apple, dan Nike, tetapi yang lainnya sebaliknya setelah Fed mengatakan kondisi ekonomi akan sulit untuk sementara waktu," kata Jamie Cox, managing partner Harris Financial Group seperti dikutip Reuters.
"Kami telah melihat beberapa angka bagus keluar dari data ritel tetapi ada ketidakpastian bahwa perusahaan-perusahaan ini tidak akan meniru pendapatan tersebut tanpa stimulus."
Terlepas dari risalah dovish, imbal hasil Treasury AS dan dolar naik dengan investor fokus pada bagian dari risalah yang menunjukkan pembuat kebijakan meremehkan perlunya pembatasan dan target imbal hasil.
Beberapa investor berharap Fed akan menindaklanjuti kebijakan yang diusulkan untuk membatasi imbal hasil pada tingkat tertentu dengan membeli utang jangka pendek, sebuah langkah yang akan memperkuat pedoman bank sentral untuk suku bunga rendah.
-Aulia-
No comments