Kekhawatiran Pemulihan Ekonomi AS Membuat Dolar AS Melemah
Dolar Amerika Serikat makin melemah pada Kamis (06/08) petang. Ini didorong oleh kekhawatiran pemulihan ekonomi AS mungkin tertinggal dari negara-negara lain karena tingginya jumlah kasus positif covid-19 dan investor kini menunggu data lanjutan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.
Hingga pukul 13.43 WIB, indeks dolar AS kian turun 0,13% di 92,730 menurut data Investing.com. EUR/USD naik 0,12% ke 1,1875 dan GBP/USD menguat 0,34% di 1,3156. USD/JPY turun tipis 0,03% ke 105,54.
Adapun rupiah bergerak melemah 0,27% di 14.590,0 per dolar AS sampai pukul 13.39 WIB.
Mengutip laporan yang dilansir Reuters Kamis (06/08) petang, penurunan mata uang AS ini terus berlanjut sejak akhir bulan Juli di tengah meningkatnya anggapan bahwa pemulihan ekonomi AS dapat terhambat oleh kinerja buruk negara itu dalam menahan penyebaran wabah covid-19.
Penguatan euro pun muncul sejak para pemimpin Eropa menyetujui dana pemulihan virus pada 21 Juli silam.
Dolar AS kembali melemah pada Rabu setelah laporan pertumbuhan gaji swasta di Amerika Serikat turun tajam pada bulan Juli dan ini menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja masih goyah.
Survei terpisah oleh Institute for Supply Management (ISM) juga menunjukkan aktivitas industri jasa AS mendapatkan momentum pada Juli karena pesanan baru melonjak ke rekor tertinggi, tetapi pekerjaan menurun sehingga memicu kekhawatiran atas angka pekerjaan nanti malam.
Data pekerjaan mingguan akan dirilis malam nanti pada pukul 12.30 GMT dan diperkirakan menunjukkan sedikit penurunan klaim awal menjadi 1,415 juta pekan lalu dari 1,434 juta pada minggu sebelumnya.
Pada hari Jumat, data pemerintah diperkirakan menunjukkan pertumbuhan gaji turun menjadi 1,6 juta di bulan Juli dari 4,8 juta di bulan Juni.
No comments